Pages

Friday 29 January 2016

KARIL PENGEMBANGAN MINAT BACA SISWA MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAHMADRASAH



PENGEMBANGAN MINAT BACA SISWA
MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH

AHMAD MAHMUD [1]

Abstrak
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan. Keberadaan perpustakaan sekolah berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Manfaat perpustakaan sekolah juga tergantung dengan minat baca siswa. Oleh karena itu minat baca siswa perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan. Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui kondisi minat baca siswa, peran perpustakaan dalam membina minat baca siswa, upaya-upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat baca siswa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca siswa di perpustakaan. Membaca dalam arti yang umum adalah melakukan berbagai kegiatan yang dapat memperkaya pengetahuan serta memperluas wawasan untuk dapat membentuk watak dan sikap yang menyebabkan pengetahuan seseorang bertambah. Sumber bacaan di informasi dapat diambil dari buku, majalah ataupun surat kabar dan media elektronik.

Kata kunci: minat baca, perpustakaan sekolah.

I.     PENDAHULUAN
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. (Bafadal, 2006: 3). Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. (Sulistyo-Basuki, 1991: 50-51). Keberadaan perpustakaan sekolah berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Perpustakaan sekolah di negara berkembang memiliki beberapa tujuan antara lain; menggalakkan keberaksaraan, mendukung kurikulum pendidikan secara umum, dan mengembangkan minat baca. Oleh karena itu, pengelola perpustakaan sekolah seharusnya tenaga terdidik. Selain itu, mereka juga harus memiliki pendidikan formal perpustakaan sebagai pengetahuan yang memadai, percaya diri, paham politik, dan tidak mengisolasi diri. (Lasa Hs, 2009: 12). Sehingga keberadaan sebuah perpustakaan di sekolah itu sangat penting. Sejak berdirinya sekolah pasti sudah ada perpustakaan walaupun belum dikelola secara maksimal. Dengan adanya perpustakaan sekolah kegiatan belajar dan mengajar akan lebih lancar karena didukung oleh berbagai fasilitas yang mendukung seperti buku bahan ajar, buku teks, alat peraga, dan lain-lain yang disediakan oleh perpustakaan.
Minat adalah kecenderungan hati, gairah dan keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:583). Dalam hal ini minat biasa muncul dari dalam diri siswa sendiri. Akan tetapi lingkungan keluarga dan sekolah juga sangat berpengaruh dalam menumbuhkan minat baca siswa. Hal ini diperlukan karena pengembangan minat baca merupakan salah satu faktor pendukung pendidikan. Kegiatan membaca akan menjadi sebuah kebutuhan apabila kita selalu ingin mengetahui isi dari suatu bacaan. Sebanyak apapun bahan
pustaka yang dimiliki perpustakaan, apabila minat baca siswa rendah maka bahan pustaka yang ada diperpustakaan tidak akan berguna. Dan sebaliknya apabila bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sedikit akan tetapi minat baca siswa tinggi maka bahan pustaka yang ada di perpustakaan akan sangat bermanfaat dan berguna. Sehingga manfaat dari perpustakaan itu sendiri tergantung dengan minat baca siswa. Maka dari itu agar perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara maksimal, minat baca siswa perlu ditingkatkan dan ditumbuh kembangkan dengan berbagai upaya baik dari lingkungan sekolah maupun dari lingkungan luar sekolah. "Buku adalah jendela dunia", begitu kata pepatah. Hal ini seakan merupakan sebuah penekanan mengenai pentingnya arti membaca bagi manusia.
Membaca pada hakikatnya merupakan kegiatan memperoleh informasi melalui simbol-simbol tercetak yang tidak terbatas pada buku, tetapi juga mencangkup surat kabar, brosur, media elektronik, dan lain-lain. Namun sebagian ada yang berpikir membaca adalah kegiatan yang membosankan. Ada juga yang mengatakan bahwa membaca hanya menyita waktu, tenaga, pikiran. Bahkan ada yang berasumsi bahwa mmembaca bukanlah kegiatan bermanfaat karena tidak menghasilkan materi. Apa yang dibaca akan berpengaruh terhadap perkembangan pengetahuan, kepribadian dan intelektualitas seseorang. Berdasarkan tujuan yang tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 ialah mencerdaskan kehidupan bangsa secara menyeluruh dan merata yang dilakukan antara lain melalui proses pendidikan itu sendiri berkaitan langsung dengan kegiatan belajar dan membaca.
The International Association for Evaluation of Education (IEA) : 1992 dalam sebuah studi kemampuan membaca yang dilakukan pada 30 negara di dunia, menyimpulkan bahwa kemampuan baca anak-anak Indonesia menduduki urutan yang ke 29. Menurut DR. Jiyono, MA. (1994:184) bahwa: “ Dari seluruh butir soal yang diberikan kepada anak-anak kita ternyata harga 36,1% yang dapat dikerjakan dengan benar “. Berarti 69,9 % yang dikerjakan secara salah, menunjukkan bahwa prosentase baca anak-anak Indonesia sangat rendah.
Gambaran diatas membuat kita berpikir bahwa kegiatan membaca adalah suatu kegiatan yang sangat  "mahal" yang harus kita perhatikan. Namun, ini merupakan salah satu komponen untuk membangun warga sekolah yang intelektual. Jadi penulis menilai bahwa usaha untuk menyosialisasikan kegiatan membaca di kalangan sekolah, sesuai dengan asumsi dasar bahwa membaca adalah hal penting, belum mampu di laksanakan secara maksimal oleh pemerintah daerah dan perpustakaan sekolah.
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka karya ilmiah ini akan membahas beberapa masalah sebagai berikut :
1.    Apa penyebab siswa tidak berminat untuk membaca ?
2.    Bagaimana cara untuk meningkatkan minat baca siswa ?
3.    Apa peran perpustakaan dalam upaya meningkatkan minat baca siswa ?
4.    Bagaimana usaha perpustakawan untuk meningkatkan minat baca ?
Metode
Dalam kajian ini digunakan metode deskriptif yang mendeskripsikan secara sistematis dan akurat tentang fakta ataupun hubungan antar fenomena yang menjadi obyek kajian ( Nazir, 1999 ).
II. PEMBAHASAN
1.     Menumbuhkan Minat Baca Siswa
Membaca dalam arti yang umum adalah melakukan berbagai kegiatan yang dapat memperkaya pengetahuan serta memperluas wawasan untuk dapat membentuk watak dan sikap yang menyebabkan pengetahuan seseorang bertambah. Sumber bacaan di informasi dapat diambil dari buku, majalah ataupun surat kabar dan media elektronik. Apabila kita membiasakan membaca setiap hari dan sepanjang waktu maka lambat laun akan tertanam dalam diri kita suatu keadaan atau peraaan selalu ingin tahu. Dan apabila perasaan selalu ingin tahu tentang sesuatu itu muncul maka akan datang dari batin kita,  disinilah mulai timbul minat ( interest ).
Di zaman sekarang ini sumber informasi pada umumnya di dapat dari berita-berita baik dari televisi maupun radio (Audio Visual). disamping itu sumber informasi yang lain adalah buku, majalah, surat kabar dan jenis cetakan lainnya (sumber informasi tercetak). Informasi dalam buku, majalah dan surat kabar diharapkan dapat menimbulkan minat baca. Selanjutnya minat baca tersebut di harapkan dapat berkembang dalam kehidupan sehari-hari sehingga muncul selogan  "tiada hari tanpa membaca". Lebih konkretnya kebiasaan membaca akan timbul apabila ada selera, minat, kemudian menjadi kebiasaan yang di tunjang dengan adanya bahan bacaan. Hal ini menunjukkan bahwa semua pihak terutama perpustkaan sebagai penyedia layanan masyarkat harus lebih giat dan berperan aktif untuk mengusahakn kebiasaan membaca di kalangan masyarakat.
Membaca yang pada awalnya di galakkan oleh perpustakaan, kemudian akan menarik pengunjung untuk mengunjungi perpustakaan dan membaca buku-buku yang ada atau informasi-informasi terbaru di perpustakaan. Kemudian akan timbul suatu selera bahwa buku menjadi suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang menjadi cita-cita kita bersama.

2.    Peran Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca


2.1    Perpustakaan Sekolah Sebagai Tempat Rekreasi Ilmiah 
Keberadaan pepustakaan di sekolah, baik tingkat SD, SMP, maupun SMA merupakan hal yang wajib dalam lingkungan pendidikan (wiyatamandala). Ibarat sebuah jantung, perpustakaan sekolah merupakan sarana yang dapat menompakkan pemenuhan rasa ingin tahu para siswa. Alasanya, karena perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan, pusat kegiatan belajar bagi siswa,  pusat informasi bagi warga sekolah dan tempat rekreasi dalam arti tempat penyegaran otak, rohani dan jasmani. Harus ada faktor pendorong yang dapat menjadikan perpustakaan ibarat magnet. Menarik begitu banyak pengunjung, seperti halnya mal dan objek wisata.
Untuk menjadikan perpustakaan sekolah sebagai tempat rekreasi ilmiah di perlukan hal-hal berikut :
2.1.a. Penataan ruang
Kesan formal yang masih kuat pada gedung perpustakaan sekolah dapat mempengaruhi minat baca siswa. Kondisi gedung yang terkesan kaku dan tidak menyenangkan menyebabkan siswa tidak betah berada di perpustakaan sekolah. Luas lahan yang sempit, ventilasi yang kurang, serta aksesoris yang tidak menarik menyebabkan siswa malas mengunjungi perpustakaan sekolah. Karena itulah, agar perpustakaan terpelihara dan tidak terlihat kumuh,  pihak perpustakaan hendaknya menguasai seni mengelola perpustakaan. Bangunan perpustakaan didesain sedemikian rupa agar dapat menarik banyak pengunjung. Contohnya yaitu dengan mengecat dinding perpustakaan semenarik mungkin,  atau memanjang lukisan dan slogan-slogan yang dapat menumbuhkan minat baca siswa, misalnya " buku adalah jendela "atau "perpustakaan adalah gudang ilmu".  

2.1.b. Kebersihan dan Kerapihan perpustakaan
Perpustakaan yang bersih akan membuat pengunjung merasa nyaman melakukan kegiatan membaca dan aktivitas yang lain. Menjaga kebersihan perpustakaan merupakan merupakan tugas semua orang perpustakaan, orang yang cinta kebersihan adalah orang yang peduli akan kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun rohani. Menjaga kebersihan merupakan cermin kepribadian seseorang karena orang yang mengerti pentingnya memelihara kebersihan adalah orang yang terdidik. Bukankah kebersihan merupakan sebagian dari iman?
Selain kebersihan yang terpelihara, kerapihan perpustakaan juga menjadi modal utama. Apabila perpustakaan tidak rapih, maka pengunjung akan bingung mencari buku.

2.1.c. Kelengkapan Sarana
Apabila perpustakaan sebagai pusat kegiatan belajar,  pustaka belum mampu menyediakan sarana yang memadai  maka dapat di pastikan perpustakaan tersebut akan miskin pengunjung. Suasana dan sarana perpustakaan yang kurang mendukung,  seperti minimnya persediaan meja dan kursi membaca, pencahayaan yang kurang baik, serta penataan buku yang tidak teratur menyebabkan siswa malas mengunjungi perpustakaan sekolah.

2.1.d. Penambahan variasi Koleksi Pustaka
Pihak perpustakaan tidak hanya menyediakan koleksi non-grafis seperti ensiklopedia, kamus, novel, dan buku-buku pelajaran, tetapi juga menyediakan koleksi grafis seperti CD film dokumenter dan teknologi canggih seperti internet yang tidak lain adalah perpustakaan dunia diera globalisas masa kini.

2.2. Penyebab Rendahnya Minat Baca
Saat ini membaca masih sangat rendah, hal ini di sebabkan perhatian terhadap kecanggihan teknologi lebih tinggi dari pada membaca buku,  seperti :
2.2.a.       Radio
Untuk mendapatkan suatu informasi pada umumnya masyarakat lebih cenderung mendengar radio dari pada membaca karena radio tidak membosankan dan lebih menghibur apalagi radio yang lebih banyak menyiarkan berbagai acara yang menarik dan menghibur yang tentunya lebih diminati dan digemari dari pada membaca buku.


2.2.b.      Komputer
Saat ini untuk mencari berbagai sumber informasi sangat banyak tersedia di komputer dan internet. Kegiatan yang mudah, murah, dan menyenangkan ini lebih banyak di sukai dan di gemari oleh berbagai kalangan dari pada membaca yang dianggap membuang waktu dan membosankan

2.3.Peran Guru Dan Pustakawan Yang Kompeten Dalam Meningkatkan Minat Baca
2.3.a.       Peran Guru yang Kompeten
Untuk dapat menunjang proses belajar-mengajar melalui perpustakaan sekolah, peran guru sangat dibutuhkan. Guru perlu memberikan tugas yang intinya siswa harus mencari informasi atau referensi dari buku-buku yang terdapat di perpustakaan. Contohnya yaitu dengan mengadakan penilain bedah buku antar kelompok di kelas, atau menugaskan membuat makalah, melalui cara ini, siswa akan termotivasi untuk membaca buku.
Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa adalah sebagai creator, motivator, dinamisator, supervisor, counselor dan evaluator.

2.3.a.1. Peran Guru sebagai Creator
Peran guru sebagai creator karena seorang guru harus lebih kreatif untuk merangsang minat baca para siswanya. Kreativitas dalam diri seorang guru terbentang dari kreatifitasnya dalam proses pembelajaran. Guru yang kreatif terkadang malah tidak merasa dirinya “kreatif” karena yang ada ia dalam keseharian selalu merasa “haus” untuk memberikan strategi mengajar yang terbaik. Cara terbaik merasakan diri kreativitas dalam diri seorang guru adalah jika siswa senang dan fokus saat seorang guru sedang mengajar. Ciri lainnya siswa katakan “yaaaa…” saat guru mengakhiri pembelajaran. Ini menandakan bahwa sebenarnya mereka masih enjoy belajar. Kreatif membutuhkan antusiasme dan guru menempatkan diri dalam diri siswa.


2.3.a.2. Peran Guru sebagai Motivator
Peran guru sebagai motivator karena guru harus menjadi seseorang yang selalu mendorong dan memotivasi anak untuk mewujudkan minat baca yang tinggi.

2.3.a.3. Peran Guru sebagai Dinamisator
Peran guru sebagai dinamisator karena guru mengatur dan mengelola semua kegiatan membaca anak dengan mendinamiskan seluruh bacaan yang ada.

2.3.a.4. Peran Guru sebagai Supervisor
Peran guru sebagai supervisor karena guru mengawasi proses membaca anak, baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh agar anak selalu merasa ada yang mengawasinya.

2.3.a.5. Peran Guru sebagai Counselor
Peran guru sebagai counselor karena guru memberikan petunjuk-petunjuk untuk menciptakan suasana psikologis yang kondusif demi terwujudnya jiwa, semangat dan motivasi dalam membaca yang optimal.

2.3.a.6. Peran Guru sebagai Evaluator
Peran guru sebagai evaluator karena guru memberikan respon terhadap seluruh kegiatan membaca anak dan menilai hasil bacaan anak dengan memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil pemahaman terhadap yang dibacanya.
2.3.b.      Peran Pustakawan yang Kompeten
Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas ketrampilan, dan pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tesebut. Kompetensi yang dibutuhkan oleh pustakawan dapat dibagi menjadi :

2.3.b.1.Ketrampilan kepustakawanan tradisional, yang meliputi katalogisasi, pengadaan, referensi dan keterampilan penelusuran informasi.

2.3.b.2.Nilai tambah ketrampilan, seperti ketrampilan penelitian dan ketrampilan dalam mensintesis dan mengemas informasi untuk mendukung pekerjaan pemustaka dan untuk pengambilan keputusan.

2.3.b.3.Kemampuan dan penguasaan teknologi informasi.

2.3.b.4.Ketrampilan berkomunikasi, manajemen, kepemimpinan, pengajaran dan pelatihan, dan kerjasama tim, serta kemampuan untuk berempati dengan pemustaka dan memahami informasi yang diperlukan oleh pemustaka.

2.3.b.5.Kemampuan bersikap, memiliki nilai dan sifat-sifat pribadi yang berorientasi kepada pemustaka dan berorientasi pada pelayanan, fleksibilitas dan kemauan untuk menangani tugas, kemampuan beradaptasi dan mampu menangani perubahan, kemauan untuk belajar terus menerus, serta memiliki sikap kewirausahaan.

2.3.b.6.Memiliki bidang pengetahuan (pengetahuan subyek) yang khusus sesuai dengan kebutuhan pemustaka.

Pihak sekolah hendaknya merekrut seorang pustakawan yang murni bersal dari pendidikan pustakawan, baik itu sarjana muda (D-3) atau sarjana (S-1) yang memiliki kemampuan manejerial yang baik.
    
III.   KESIMPULAN DAN SARAN
1.        Kesimpulan        
Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa membaca dalam arti yang umum adalah melakukan berbagai kegiatan yang dapat memperkaya pengetahuan serta memperluas wawasan untuk dapat membentuk watak dan sikap yang menyebabkan pengetahuan seseorang bertumbuh. Sumber bacaan adalah bisa dari buku, majalah ataupun surat kabar. Apabila kita membiasakan diri membaca terus-menerus setiap hari dan sepanjang waktu maka lambat laun akan tertanam dalam diri kita rasa kecintaan terhadap buku atau perasaan selalu ingin tahu.
Fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai pusat kegiatan belajar bagi warga sekolah, pusat informasi bagi warga sekolah dan tempat rekreasi bagi warga sekolah. Untuk menjadikan perpustakaaan sekolah sebagai tempat rekreasi ilmiah di perlukan hal sebagai berikut :
a.       Penataan ruangan yang baik
b.      Kebersihan dan kerapihan perpustakaan
c.       Sarana dan prasana yang lengkap
d.      Penambahan variasi koleksi pustaka

2.    Saran
Untuk menjadi orang yang siap di segala bidang harus banyak menggali ilmu, tak tentu dimana saja yang penting bermanfaat . Apalagi tempat yang benar-benar memberikan banyak pengetahuan seperti “perpustakaan sekolah” jadikanlah perpustakaan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan karena disana tersembunyi berbagai ilmu yang bermanfaat, tetapi semua ilmu itu hanya bisa di dapatkan apabila kita rajin membaca di perpustakaan sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. 2006. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Baderi, Athaillah.1998. Gerakan nasional Membaca Melalui Suatu Pelembagaan. Jakarta: Balai Pustaka

Delly H. Dadang.2004. Kiat Dan Strategi Menumbuhkan Minat Baca Masyarakat. Jakarta: Teknis Perpustakaan Sekjen Departement Dalam Negeri.

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Lasa Hs. 2009. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Cet. 3. Yogyakarta: Pinus Book Publisher

Nazir, Moh. 1999. Metode penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Razak,  Abdul.1990. Peran Suatu Perpustakaan Dalam meningkatkan Minat Baca. Jakarta:Pustaka Umum Grafiti

Saputra,  Agus.2008. Upaya Menumbuhkan Minat Baca Siswa. Riau: Universitas lancang kuning.

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama








[1]Mahasiswa Program S1 Perpustakaan, Universitas Terbuka UPBJJ Purwokerto. Pokjar Wanayasa. NIM : 017588994.  Email: machmuddinejadd@gmail.com

No comments:

Post a Comment